Minggu, 03 Maret 2013

Evaluasi Kinerja Guru

Evaluasi Kinerja Guru
oleh : Didik Setiawan

       Evaluasi kinerja adalah salah satu bagian dari manajemen kinerja, yang merupakan proses di mana kinerja perseorangan dinilai dan dievaluasi. Metode apapun yang dipergunakan untuk menilai kinerja, penting sekali bagi kita untuk menghindari dua perangkap. Pertama, tidak mengasumsikan masalah kinerja terjadi secara terpisah satu sama lain, atau “selalu salahnya guru”. Kedua, tiada satu pun taksiran yang dapat memberikan gambaran keseluruhan tentang apa yang terjadi dan mengapa. Penilaian kinerja hanyalah sebuah titik awal bagi diskusi serta diagnosis lebih lanjut.
     Sementara itu, Karen Seeker dan Joe B. Wilson (2000) memberikan gambaran tentang proses manajemen kinerja dengan apa yang disebut dengan siklus manajemen kinerja, yang terdiri dari tiga fase yakni perencanaan, pembinaan, dan evaluasi.
       Perencanaan merupakan fase pendefinisian dan pembahasan peran, tanggung jawab, dan ekpektasi yang terukur. Perencanaan tadi membawa pada fase pembinaan,– di mana guru dibimbing dan dikembangkan – mendorong atau mengarahkan upaya mereka melalui dukungan, umpan balik, dan penghargaan. Kemudian dalam fase evaluasi, kinerja guru dikaji dan dibandingkan dengan ekspektasi yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja. Rencana terus dikembangkan, siklus terus berulang, dan guru, kepala sekolah, dan staf administrasi , serta organisasi terus belajar dan tumbuh.
Setiap fase didasarkan pada masukan dari fase sebelumnya dan menghasilkan keluaran, yang pada gilirannya, menjadi masukan fase berikutnya lagi. Semua dari ketiga fase Siklus Manajemen Kinerja sama pentingnya bagi mutu proses dan ketiganya harus diperlakukan secara berurut. Perencanaan harus dilakukan pertama kali, kemudian diikuti Pembinaan, dan akhirnya Evaluasi.
       Dengan tidak bermaksud mengesampingkan arti penting perencanaan kinerja dan pembinaan atau komunikasi kinerja. Di bawah ini akan dipaparkan tentang evaluasi kinerja guru. Bahwa agar kinerja guru dapat ditingkatkan dan memberikan sumbangan yang siginifikan terhadap kinerja sekolah secara keseluruhan maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja guru. Dalam hal ini, Ronald T.C. Boyd (2002) mengemukakan bahwa evaluasi kinerja guru didesain untuk melayani dua tujuan, yaitu :
(1) untuk mengukur kompetensi guru dan
(2) mendukung pengembangan profesional.
       Sistem evaluasi kinerja guru hendaknya memberikan manfaat sebagai umpan balik untuk memenuhi berbagai kebutuhan di kelas (classroom needs), dan dapat memberikan peluang bagi pengembangan teknik-teknik baru dalam pengajaran, serta mendapatkan konseling dari kepala sekolah, pengawas pendidkan atau guru lainnya untuk membuat berbagai perubahan di dalam kelas. Setiap hasil evaluasi seyogyanya dilaporkan. Konferensi pasca-observasi dapat memberikan umpan balik kepada guru tentang kekuatan dan kelemahannya. Dalam hal ini, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh evaluator :
(1) penyampaian umpan balik dilakukan secara positif dan bijak
(2) penyampaian gagasan dan mendorong untuk terjadinya perubahan pada guru
(3)menjaga derajat formalitas sesuai dengan keperluan untuk mencapai tujuan-tujuan evaluasi
(4) menjaga keseimbangan antara pujian dan kritik
(5) memberikan umpan balik yang bermanfaat secara secukupnya dan tidak berlebihan.

Konsep dan praktik penerimaan, pengembangan dan evaluasi guru disekolah Penyelenggaraan pengembangan bagi guru didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
  1. Profesional; penyelenggaraan program yang didasarkan pada kode etik profesi, sesuai bidang tugas;
  2. Kemitraan; menempatkan guru pemula dan pembimbing sebagai mitra sejajar;
  3. Kesejawatan; penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam tim;
  4. Mandiri; bekerja tanpa bergantung pada pihak lain;
  5. Demokratis; menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan kelompok;
  6. Terbuka; proses dan hasil kerja diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan;
  7. Fleksibel; menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan yang ada;
  8. Partisipasif; melibatkan banyak pihak dalam pengambilan keputusan;
  9. Akuntabel; penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik;
  10. Responsibel; penyelenggaraan bekerja sesuai dengan tupoksinya;
  11. Sistemik, dilaksanakan secara teratur dan runut;
  12. Berkelanjutan, dilakukan secara terus menerus dengan selalu mengadakan perbaikan atas hasil sebelumnya.

       Sekolah dalam melakukan penerimaan dan pengembangan serta evaluasi guru memang sangat terkait oleh leadership dari sekolah bagaimana seorang pimpinan harus menerapkan konsep yang tepat untuk melakukan penerimaan staff (guru dan karyawaan) dengan menggunakan standar yang ditetapkan oleh sekolah agar sekolah mendapatkan penerimaan guru yang tepat dan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan sekolah dan adanya kebijakan dari kepala sekolah merupakan unsur yang dominan sehingga harus diwaspadai adanya KKN dalam penerimaan guru. Seorang kepala sekolah harus mampu mengawali penerimaan dengan hal yang sangat detail dan rinci dan harus dianalisis sesuai dengan kebutuhan sekolah yang terpenting sekolah harus mempunyai pandangan dan rincian yang jelas serta kualifikasi yang terstandar.  Penerimaan yang baik akan membuat kinerja guru disekolah akan sesuai dengan harapan sekolah sebelum penerimaaan dilakukan sehbingga efektifitas dan efisiensi dapat terjadi dan diimplementasikan oleh sekolah.
       Sekolah dalam hal pengembangan juga dapat terlihat dari factor pengawasan yang dilakukan pimpinan sekolah terhadap kinerja guru sehingga akan berhubungan dengan evaluasi guru baik dalam kinerja, sikap, kepribadian dan dalam mengajar dikelas semua akan seangat berkaitan. Oleh karena itu seorang pimpinan diharapkaan mampu untuk melakukan pengembangan agar sekolah terus dilakukan perbaikan dan memiliki kinerja yang seimbang dan terkontrol, yang dapat dilakukan sekolah melaluio kepala sekolah dengan melakukan pengembangan guru dapat dilakuakaan dengan workshop, denganseminar, dengan pelatihan dan studi banding dengan sekolah yang lebih berkualitas sehingga dapat dilakuakn pengembangan yang berkesinambunag dan continuitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar