oleh : Didik Setiawan
Pendidikan Multikultural merupakan suatu pendidikan yang harus mempersiapkan peserta didik
untuk menghadapi budaya yang beragam, untuk dipersiapkan menghadapi pluralism
dan perbedaan – perbedaan, sehingga dalam sebuh upaya pendidikan diharapkan
mampu memberikan kontribusi kepada Negara akan pentignya pendidikan
multikultural.
Menurut
pendapat Andersen dan Chuser (1994:320), bahwa pendidikan multikultural
diartikan sebagai pendidikan mengenai keragaman kebudayaan. Sedangkan menurut
James Banks (1993:3) mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai pendidikan
untuk people of color. Artinya, pendidikan multikultural ingin mengeksplorasi
perbedaaan sebagai keniscayaan (anugerah tuhan / sunahtullah). Kemudian, bagaiman
kita mampu untuk mensikapiperbedaan tersebut dengan penuh toleran.
Dalam
bukunya “Multikultural Education : A Teacher Guide To Linking Context, and
Content”, Hilda Hernandez Mengartikan
Pendidikan Multikultural sebagai perspektif yang mengakui realitas politik,
social dan ekonomi yang dialami oleh masing – masing individu dalam pertemuan
manusia yang kompleks dan beragam secara kultur, dan merefleksikan pentingnya
budaya, ras, seksualitas dan gender, etnisitas, agama, status social, ekonomi,
dan pengecualian – pengecualian dalam proses pendidikan.
Pendidikan
multikultural (multicultural education) merupakan respon terhadap perkembangan keragaman populasi sekolah, sebagaimana tuntutan persamaan hak
bagi semua kelompok. Dalam dimensi lain, pendidikan multikultural merupakan
pengembangan kurikulum dan aktivitas pendidikan untuk memasuki berbagai
pendangan, sejarah, prestasi terhadap orang – orang non eropa (Hilliard,
1991-1992), sedangkan secara luas, pendidikan multikultural itu mencakup seluruh
siswa tanpa membedakan kelompok – kelompoknya seperti gender, etnik, ras,
budaya, strata sosial dan agama.
Menurut
HAR Tilaar, bangsa yang tidak punya strategi untuk mengelola kebudayaan yang
mendapat tantangan sedemikian dahsyat, dikhawatirkan akan mudah terbawa arus
hingga akhirnya kehilangan jati diri lokal dan nasionalnya. Pendidikan
multikultural hendaknya dijadikan strategi dalam mengelola kebudayaan dengan
menawarkan strategi transformasi budaya yang ampuh yakni melalui mekanisme
pendidikan yang menghargai perbedaan budaya (different of culture)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar