Senin, 04 Maret 2013

Pendidikan Multikultural


oleh : Didik Setiawan
       Pendidikan Multikultural merupakan suatu pendidikan yang harus mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi budaya yang beragam, untuk dipersiapkan menghadapi pluralism dan perbedaan – perbedaan, sehingga dalam sebuh upaya pendidikan diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada Negara akan pentignya pendidikan multikultural.
       Menurut pendapat Andersen dan Chuser (1994:320), bahwa pendidikan multikultural diartikan sebagai pendidikan mengenai keragaman kebudayaan. Sedangkan menurut James Banks (1993:3) mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai pendidikan untuk people of color. Artinya, pendidikan multikultural ingin mengeksplorasi perbedaaan sebagai keniscayaan (anugerah tuhan / sunahtullah). Kemudian, bagaiman kita mampu untuk mensikapiperbedaan tersebut dengan penuh toleran.
       Dalam bukunya “Multikultural Education : A Teacher Guide To Linking Context, and Content”,  Hilda Hernandez Mengartikan Pendidikan Multikultural sebagai perspektif yang mengakui realitas politik, social dan ekonomi yang dialami oleh masing – masing individu dalam pertemuan manusia yang kompleks dan beragam secara kultur, dan merefleksikan pentingnya budaya, ras, seksualitas dan gender, etnisitas, agama, status social, ekonomi, dan pengecualian – pengecualian dalam proses pendidikan.
    Pendidikan multikultural (multicultural education) merupakan respon terhadap perkembangan keragaman populasi sekolah, sebagaimana tuntutan persamaan hak bagi semua kelompok. Dalam dimensi lain, pendidikan multikultural merupakan pengembangan kurikulum dan aktivitas pendidikan untuk memasuki berbagai pendangan, sejarah, prestasi terhadap orang – orang non eropa (Hilliard, 1991-1992), sedangkan secara luas, pendidikan multikultural itu mencakup seluruh siswa tanpa membedakan kelompok – kelompoknya seperti gender, etnik, ras, budaya, strata sosial dan agama.
       Menurut HAR Tilaar, bangsa yang tidak punya strategi untuk mengelola kebudayaan yang mendapat tantangan sedemikian dahsyat, dikhawatirkan akan mudah terbawa arus hingga akhirnya kehilangan jati diri lokal dan nasionalnya. Pendidikan multikultural hendaknya dijadikan strategi dalam mengelola kebudayaan dengan menawarkan strategi transformasi budaya yang ampuh yakni melalui mekanisme pendidikan yang menghargai perbedaan budaya (different of culture)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar